




AMONIA, NITRIT, NITRAT
Sumber utama ammoniak didalam tambak adalah :
- Sisa pakan yang tidak dimakan
- Kotoran udang
- Plankton mati
- Bahan organic & an organic lain
Amonia dapat berubah bentuk menjadi Nitrit kemudian berubah menjadi Nitrat.
Kesetimbangan reaksi kima ini disebut proses NITRIFIKASI
Proses kimiawi oleh bakteri ini sebenarnya yang dimanfaatkan dilapangan.
Dengan memasukkan bakteri diatas produsen bakteri pengurai menjualnya dipasaran dengan berbagai merek.
Amonia memiliki kesetimbangan dalam bentuk ionize dan unionize hal ini dipengaruhi oleh suhu dan pH (terlampir)
PROSES NITRIFIKASI
Pada proses pertama nitrifikasi bakteri Nitrosomonas mampu mengubah Ammonia (NH4+) menjadi Nitrit (NO2-)
Konsentrasi nitit yang tinggi tidak baik untuk budidaya udang karena nitrit mampu menimbulkan methemoglobin (proses oksidasi Fe2+ pada haemoglobin atau Cu pada haemosianin) pada ikan sehingga proses pengikatan O2 terhambat. Meskipun udang tidak memiliki sel darah merah tapi terlihat ada efek pada udang bila nitrit tinggi (Ahmad Taufik 1991)
Pada proses berikutnya bakteri Nitrobacter mengubah Nitrit (NO2-) menjadi Nitrat (NO3-).
Penumpukan Nitrit biasanya terjadi karena lingkungan tidak mendukung kehidupan Nitrobacter. Menurut Spotte dalam Ahmad Taufik :
Proses Nitrifikasi biasanya paling cepat terjadi pada :
Suhu 25 s/d 35 oC dan pH 7 s/d 8
Dengan catatan konsentrasi O2 & CO2 sebagai unsur dalam proses Nitrifikasi cukup tersedia
KESETIMBANGAN NH4+ & NH3
Amonia dalam air berada dalam bentuk kesetimbangan dengan reaksi kimia :
NH3 + H+ <===> NH4+
Sulit memisahkan NH3 dan NH4+ didalam perairan tambak karena selalu dalam bentuk kesetimbangan maka NH3 dan NH4+ selalu dihitung bersama dalam bentuk NH4 – N atau ammonia total.
Persentase NH3 dalam total ammonia dipengaruhi oleh pH dan suhu dengan ilustrasi sebagai berikut :
Pada pH air rendah (asam) ammonia cenderung lebih banyak dalam bentuk NH4+ sedangkan dalam pH air tinggi (basa), ammonia cenderung lebih banyak dalam bentuk NH3
Pada suhu air rendah ammonia cenderung lebih banyak dalam bentuk NH4+ sedangkan dalam suhu air tinggi ammonia cenderung lebih banyak dalam bentuk NH3
Penelitian terbaru pada udang penaeid menunjukkan amonia secara nyata mempengaruhi respon kekebalan, tergantung konsentrasinya. Kandungan amonia yang tinggi mengurangi aktifitas jaringan Hematoporetic,
(Gilles le moullac)